Senin, 09 Maret 2009

BELAJARLAH DARI BURUNG DAN CACING

Allah berfirman dalam Al-Qur'an pada surat An-Nahl ayat66, yang artinya :
"Sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu."
Pada saat krisis moneter yang berkepan-jangan ini, marilah kita meluangkan waktu untuk bertafakur sejenak. Karena Rasulullah Saw. telah bersabda, "'Bertafakur sejenak lebih. baik danpada ibadafi satu tahun."
Marilah kita kaji pelajaran yang diberikan oleh burung dan cacing.
Seorang ulama besar mengatakan, bila kita sedang mengalami kesulitan hidup karena himpitan kebutuhan materi, maka cobalah kita ingat pada burung dan cacing.
Burung setiap pagi keluar dari sarangnya untuk mencari makan tanpa mengetahui di mana ia harus mendapatkannya. Karena itu, kadangkala sore hari ia pulang dalam keadaan perut kenyang, kadangkala ia pulang dengan membawa oleh-oleh makanan untuk keluarganya; tetapi sering juga ia pulang ke sarang­nya dengan perut yang masih keroncongan. Meskipun burung tampaknya lebih sering me­ngalami kekurangan makanan karena tidak punya 'kantor' yang tetap (apalagi setelah lahannya berubah menjadi real estate), namun yang jelas kita tidak pernah melihat ada bu­rung yang berusaha untuk bunuh diri. Kita tidak pernah melihat burung yang tiba-tiba menukik membenturkan kepalanya ke batu cadas; atau kita pun tidak pernah melihat ada burung yang sekonyong-konyong meluncurkan dirinya ke dalam sungai. Nampaknya bu­rung menyadari benar bahwa demikianlah hidup, suatu waktu berada di atas, lain waktu terhempas ke bawah. Suatu waktu kekenyangan, lain waktu kelaparan.
Saudaraku yang berbahagia, sekarang marilah kita lihat binatang yang lebih lemah dari burung, yaitu cacing. Cacing seolah-olah tidak mempunyai sarana yang layak untuk mencari makanannya. Cacing tidak mempunyai tangan, kaki, tanduk atau bahkan mungkin ia tidak mem­punyai mata dan telinga. Tetapi cacing serupa dengan makhlukTuhan lainnya, yaitu ia mem­punyai perut yang bila tidak diisi maka ia akan mati.
Kalau kita bandingkan dengan manusia, maka sarana yang dimiliki manusia untuk mencari nafkah jauh lebih canggih daripada yang dimiliki cacing. Tetapi mengapa manu­sia yang diciptakan Tuhan paling sempuma dibandingkan dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain itu, banyak yang kalah hanya de­ngan seekor cacing. Manusia banyak yang bunuh diri akibat merasa kesulitan dalam mencari nafkah hidupnya, sementara kita ti­dak pernah melihat ada cacing yang membentur-benturkan kepalanya ke batu!
Mudah-mudahan diwaktu kita terhimpit dalam kesusahan untuk mencari kebutuhan materi, kita tidak rela kalah dengan burung, apalagi cacing

Tidak ada komentar: